Indonesia's Viral Hoax News: Spot Fakes Fast!

Indonesia's Viral Hoax News: Spot Fakes Fast!Sobat, kita semua tahu bahwa _berita hoax di Indonesia_ itu ibarat jamur di musim hujan, tumbuh subur dan menyebar super cepat, apalagi yang _viral_ banget! Di era digital sekarang ini, informasi bertebaran di mana-mana, tapi sayangnya, nggak semua informasi itu valid. Banyak banget `hoax viral` yang bikin kita pusing, bingung, bahkan kadang sampai memicu keresahan di masyarakat. Artikel ini akan jadi panduan lengkap buat kalian, *gengs*, untuk bisa lebih jeli dan cerdas dalam menyaring informasi, khususnya yang berkaitan dengan _berita hoax di Indonesia_ yang sering banget *viral* di media sosial. Kita akan bahas tuntas kenapa sih _hoax_ bisa semudah itu menyebar di Tanah Air kita tercinta ini, kemudian kita bakal bongkar tips-tips jitu untuk _mendeteksi hoax_ agar kalian nggak gampang ketipu. Jadi, siap-siap ya, karena setelah membaca ini, kalian bakal jadi detektif _hoax_ yang andal! Kita juga akan mengupas dampak-dampak mengerikan dari penyebaran _berita hoax_ ini, mulai dari *erosi kepercayaan*, *perpecahan sosial*, hingga *misinformasi kesehatan* dan *politik* yang bisa merugikan banyak orang. Nggak cuma itu, kita juga bakal intip upaya-upaya kolektif yang sedang dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, untuk memerangi _tsunami hoax_ ini. Penting banget nih, kita sebagai warga negara yang cerdas dan bertanggung jawab, punya peran aktif dalam menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan terpercaya. Ingat ya, _berita hoax di Indonesia_ itu bukan cuma sekadar informasi salah, tapi bisa jadi ancaman serius bagi persatuan dan kemajuan bangsa. Mari kita sama-sama lindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari bahaya _hoax viral_ ini. Yuk, langsung aja kita mulai petualangan kita dalam memahami dan melawan _berita hoax_ yang merajalela ini, sehingga kita semua bisa jadi konsumen informasi yang _super cerdas_ dan *tidak mudah termakan berita bohong*! Jangan sampai ketinggalan setiap detailnya, karena setiap informasi di sini dirancang untuk memberikan *nilai maksimal* buat kalian. Ini bukan cuma soal tahu, tapi soal *bertindak* dan *menyebarkan kebaikan* dengan informasi yang benar. Intinya, kita mau bikin lingkungan internet yang lebih positif dan informatif, guys! Siap? Gas!# Kenapa Berita Hoax Menyebar Cepat di Indonesia?Sobat, pernah nggak sih kalian mikir, *kenapa ya berita hoax di Indonesia itu gampang banget jadi viral*? Kayak ada magnetnya gitu, cepat banget menyebar dari satu grup WhatsApp ke grup lainnya, dari satu linimasa media sosial ke linimasa lainnya. Fenomena _penyebaran hoax viral_ di Tanah Air kita ini memang kompleks banget, `gengs`, bukan cuma sekadar masalah teknis internet. Ada beberapa faktor fundamental yang bikin _berita hoax di Indonesia_ bisa tumbuh subur dan menjangkiti banyak orang. Pertama dan paling mencolok tentu saja adalah peran *media sosial*. Siapa sih di antara kita yang nggak punya media sosial? Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, WhatsApp – semua itu udah jadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita sehari-hari. Kemudahan berbagi informasi di platform-platform ini, ditambah dengan fitur _share_ yang cuma butuh satu klik, bikin _hoax_ bisa menyebar eksponensial dalam hitungan detik. Informasi yang belum terverifikasi bisa langsung sampai ke ribuan, bahkan jutaan orang, tanpa ada filter yang memadai. _Speed is the killer_, seperti kata pepatah, dan dalam konteks _hoax_, kecepatan berbagi inilah yang jadi pedang bermata dua. Orang seringkali *terburu-buru membagikan* apa yang mereka lihat tanpa berpikir dua kali apakah informasi itu valid atau tidak.Faktor kedua yang nggak kalah penting adalah masalah *literasi digital* di masyarakat kita. Jujur aja, _guys_, tingkat pemahaman kita tentang bagaimana cara kerja internet, bagaimana mengidentifikasi sumber informasi yang kredibel, dan bagaimana menganalisis konten digital, masih perlu ditingkatkan. Banyak di antara kita yang mungkin belum terlatih untuk berpikir kritis saat menerima informasi baru. Kita cenderung lebih mudah percaya pada apa yang kita baca atau lihat, apalagi kalau itu datang dari orang yang kita kenal atau grup yang kita percayai. _Ketidakmampuan membedakan fakta dan fiksi_ ini menjadi celah besar bagi para penyebar _hoax_ untuk melancarkan aksinya. Mereka tahu betul kelemahan ini dan memanfaatkannya dengan membuat konten yang _menarik perhatian_, _provokatif_, atau _menjanjikan sesuatu yang instan_. Jadi, edukasi tentang literasi digital ini super krusial banget buat memerangi _berita hoax di Indonesia_ agar tidak semakin _viral_.Ketiga, ada faktor *emosional dan bias konfirmasi*. Coba deh, kalian pasti pernah kan lebih mudah percaya sama informasi yang sesuai dengan pandangan atau keyakinan kalian? Nah, itu dia yang namanya bias konfirmasi. Penyebar _hoax_ sangat pintar memanfaatkan ini. Mereka menciptakan _hoax_ yang membangkitkan emosi, entah itu kemarahan, ketakutan, kesedihan, atau bahkan kebahagiaan yang berlebihan, yang kemudian diperkuat dengan narasi yang *sesuai dengan prasangka atau keyakinan* target mereka. Ketika emosi kita terpicu, kemampuan kita untuk berpikir rasional dan kritis cenderung menurun. Kita jadi lebih mudah menerima informasi yang _mengguncang emosi_ tanpa memeriksa kebenarannya. Misalnya, _hoax_ tentang isu SARA, politik, atau kesehatan yang seringkali menyasar sentimen tertentu, akan lebih cepat menyebar di kelompok yang sudah memiliki pandangan serupa. Mereka tidak akan repot-repot memverifikasi karena informasi tersebut *mengkonfirmasi apa yang sudah mereka yakini* atau _inginkan_. Selain itu, budaya *suka keramaian* dan _fear of missing out_ (FOMO) juga berperan. Orang cenderung ikut-ikutan menyebarkan karena takut ketinggalan informasi penting atau karena ingin menjadi yang pertama berbagi berita 'hot'. Ini semua menciptakan ekosistem yang _sangat kondusif_ bagi _hoax viral_ untuk berkembang biak di Indonesia. Jadi, nggak heran ya kalau _berita hoax di Indonesia_ itu sering banget jadi perbincangan panas dan menyebar bak api di padang rumput kering. Kita harus *sadar betul* tentang faktor-faktor ini agar kita bisa lebih waspada dan menjadi benteng pertahanan pertama dalam melawan _hoax_. Mari kita bersama-sama tingkatkan kewaspadaan dan kecerdasan digital kita, _guys_, demi masa depan informasi yang lebih bersih dan terpercaya. Kita punya kekuatan untuk mengubah ini!# Tips Jitu Mendeteksi Berita Hoax: Jadilah Detektif Digital!Oke, _guys_, setelah kita paham kenapa _berita hoax di Indonesia_ itu bisa _viral_ banget, sekarang saatnya kita *bertindak*! Jangan sampai kita jadi korban atau, lebih parahnya, ikut-ikutan jadi penyebar _hoax_. Kita harus jadi _detektif digital_ yang andal, punya mata setajam elang dan otak seencer Einstein dalam _mendeteksi hoax_. Berikut ini adalah panduan lengkap dan *tips jitu* yang bisa kalian terapkan setiap kali menerima informasi baru, terutama yang *terkesan mencurigakan* atau _terlalu bombastis_. Pertama dan paling fundamental, *selalu cek sumbernya*. Ini ibarat kalian mau makan, pasti lihat dulu dari mana asalnya kan? Sama dengan berita. Siapa yang menulis? Media mana yang menerbitkan? Apakah ini situs berita yang *terpercaya* atau cuma blog pribadi yang nggak jelas afiliasinya? Perhatikan nama domainnya. Situs _hoax_ seringkali punya domain yang mirip dengan media besar tapi ada sedikit perbedaan ejaan (misalnya, 'kompas.com' jadi 'kompas.info' atau 'kompass.com'). Jangan pernah ragu untuk *mengklik tautan* dan melihat profil lengkap media atau penulisnya. Jika situsnya tampak tidak profesional, banyak iklan pop-up yang mengganggu, atau tata letaknya berantakan, itu bisa jadi *bendera merah* alias _red flag_. _Berita hoax viral_ seringkali berasal dari sumber yang tidak jelas atau sengaja menyamar.Kedua, *jangan mudah percaya pada judul sensasional*. Penyebar _hoax_ tahu betul bahwa judul adalah umpan paling ampuh untuk menarik perhatian. Mereka akan membuat judul yang *provokatif*, *mengejutkan*, atau *membangkitkan emosi* agar kalian penasaran dan langsung klik. Tapi ingat, _gengs_, judul yang terlalu dramatis atau terlalu bagus untuk jadi kenyataan itu *biasanya bohong*. Kebanyakan berita _hoax di Indonesia_ yang _viral_ punya ciri khas ini. Selalu baca keseluruhan artikelnya, jangan cuma berhenti di judul. Kadang, isi berita sama sekali nggak relevan dengan judulnya. Ketiga, *verifikasi dengan sumber resmi*. Jika beritanya terkait dengan pemerintah, lembaga resmi, atau otoritas tertentu (misalnya, Kemenkes, BNPB, Kepolisian), segera cek situs web resmi mereka atau akun media sosial resmi yang *sudah terverifikasi*. Organisasi-organisasi ini biasanya akan mengeluarkan pernyataan resmi jika ada informasi penting. Jika informasi yang kalian terima tidak ada di saluran resmi mereka, kemungkinan besar itu _hoax_. Jangan malas untuk membuka beberapa tab browser untuk melakukan pengecekan silang. Ini adalah langkah *esensial* dalam _mendeteksi hoax_.Keempat, *cross-reference dengan media berita terkemuka lainnya*. Berita-berita penting dan benar akan diberitakan oleh banyak media massa kredibel secara bersamaan. Jika hanya satu atau dua sumber yang memberitakan, dan itu pun sumber yang kurang dikenal, patut dicurigai. Gunakan mesin pencari untuk mencari berita yang sama dari beberapa sumber berbeda. Bandingkan detail-detailnya. Apakah ada perbedaan signifikan? Jika ada, itu bisa jadi indikasi adanya _hoax_ atau *manipulasi informasi*. Jangan lupa cek juga kapan berita itu dipublikasikan, karena _hoax_ seringkali mendaur ulang berita lama atau disinformasi yang sudah pernah terbantahkan.Kelima, *perhatikan bahasa dan tata letak*. Berita _hoax_ seringkali ditulis dengan bahasa yang *amburadul*, banyak kesalahan tata bahasa atau ejaan, dan menggunakan huruf kapital berlebihan atau tanda baca yang aneh. Tata letak artikelnya juga kadang terlihat _amatiran_, dengan gambar-gambar berkualitas rendah atau editan foto yang *tidak masuk akal*. Media berita profesional selalu menjaga standar kualitas penulisan dan desain mereka. Jika ada yang terasa _janggal_ secara visual atau linguistik, itu bisa jadi sinyal _hoax_. Keenam, *waspada terhadap ajakan emosional*. Seperti yang udah kita bahas, _hoax_ dirancang untuk memanipulasi emosi. Jika sebuah berita membuat kalian merasa sangat marah, takut, sedih, atau sangat senang, dan mendorong kalian untuk langsung membagikannya tanpa berpikir, *hentikan sejenak*. Ambil napas dalam-dalam, dan evaluasi informasinya secara objektif. Para penyebar _hoax_ itu psikolog ulung, _gengs_, mereka tahu cara memancing reaksi kita. Jadi, jangan sampai kita *terjebak dalam perangkap emosi* mereka. Dengan menerapkan tips-tips ini, kalian nggak cuma melindungi diri sendiri, tapi juga ikut berkontribusi dalam membersihkan ruang digital dari _berita hoax di Indonesia_ yang seringkali _viral_ dan menyesatkan. Mari jadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Setiap kali kita berhasil _mendeteksi hoax_, itu adalah satu kemenangan kecil dalam perjuangan besar melawan _disinformasi_. Jadi, ayo mulai praktikkan!# Dampak Berita Hoax pada Masyarakat IndonesiaSobat, _berita hoax di Indonesia_ itu bukan cuma sekadar lelucon atau informasi salah yang bikin kita senyum-senyum sendiri. Lebih dari itu, penyebaran _hoax viral_ punya *dampak serius* dan *merusak* bagi tatanan sosial, ekonomi, bahkan keamanan negara kita. Kita nggak bisa menganggap enteng ini, _guys_, karena efek domino dari satu _hoax_ bisa sangat panjang dan meluas. Pertama dan mungkin yang paling _fundamental_ adalah *erosi kepercayaan*. Bayangkan, kalau setiap hari kita dicekoki dengan _berita hoax_ yang seliweran, lama-lama kita jadi nggak percaya lagi sama siapa pun dan apa pun. Kita jadi skeptis sama media massa kredibel, sama pemerintah, bahkan sama orang terdekat kita. Kepercayaan adalah fondasi masyarakat yang sehat. Kalau fondasi ini runtuh karena _tsunami hoax_, maka akan sangat sulit untuk membangun kembali rasa saling percaya di antara warga. Ini bikin masyarakat jadi lebih *curiga*, *terpecah belah*, dan *sulit bersatu* dalam menghadapi masalah bersama. _Hoax viral_ yang menyerang kredibilitas institusi penting bisa melemahkan legitimasi mereka dan membuat masyarakat bingung harus percaya pada siapa.Kedua, _berita hoax_ seringkali memicu *perpecahan sosial dan konflik*. Penyebar _hoax_ sangat pintar dalam mengeksploitasi isu-isu sensitif seperti Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA), politik identitas, atau perbedaan pandangan yang sudah ada di masyarakat. Mereka menciptakan narasi-narasi palsu yang membakar emosi, memprovokasi kebencian, dan mengadu domba antar kelompok. Kita sudah sering melihat kan bagaimana _hoax_ bisa memicu ketegangan di media sosial yang kemudian meluas ke dunia nyata, bahkan sampai menyebabkan _konflik fisik_ atau _kerusuhan_. Di negara majemuk seperti Indonesia, ini adalah ancaman yang sangat serius bagi persatuan bangsa. _Hoax_ bisa memutarbalikkan fakta, menciptakan musuh buatan, dan membuat kita saling curiga tanpa alasan yang jelas. Ini adalah *strategi kotor* untuk memecah belah kita, _gengs_, dan kita nggak boleh sampai termakan oleh taktik busuk mereka.Ketiga, dampak _misinformasi di sektor publik_, terutama *kesehatan dan politik*, itu bener-bener _ngeri_ banget. Kalian inget kan gimana _hoax_ tentang COVID-19 dulu menyebar luas? Mulai dari teori konspirasi virus, obat-obatan palsu, hingga penolakan vaksin. _Hoax_ semacam ini bukan cuma bikin orang bingung, tapi juga bisa membahayakan nyawa. Orang jadi menunda berobat, percaya pada pengobatan alternatif yang tidak ilmiah, atau menolak vaksin yang padahal penting banget buat kekebalan komunitas. Di ranah politik, _berita hoax di Indonesia_ yang _viral_ bisa *merusak proses demokrasi*. _Hoax_ bisa digunakan untuk menyudutkan kandidat tertentu, menyebarkan fitnah, memanipulasi opini publik, atau bahkan memicu ketidakpercayaan terhadap hasil pemilu. Ini semua mengancam integritas dan keadilan dalam berdemokrasi. Bayangin, keputusan-keputusan penting dalam hidup kita bisa terpengaruh oleh informasi yang *sepenuhnya palsu*. Selain itu, dampak ekonomi juga nggak bisa diabaikan. _Hoax_ tentang produk tertentu bisa merusak reputasi perusahaan, _hoax_ tentang pasar keuangan bisa memicu kepanikan, dan _hoax_ tentang kondisi suatu daerah bisa menurunkan pariwisata atau investasi. Ini semua _kerugian besar_ bagi perekonomian kita. Jadi, _guys_, kita harus benar-benar menyadari bahwa _berita hoax_ itu bukan masalah sepele. Ini adalah *musuh bersama* yang harus kita lawan dengan serius. Dampaknya bisa merusak persatuan, mengancam kesehatan, dan melemahkan demokrasi kita. Jangan pernah lelah untuk selalu _mendeteksi hoax_ dan menyebarkan kebenaran. Ini adalah *tanggung jawab kita bersama* untuk menjaga Indonesia agar tetap kuat dan tidak mudah dipecah belah oleh informasi palsu.# Melawan Hoax: Upaya Kolektif untuk Masa Depan Informasi Lebih BaikSobat detektif digital, setelah kita tahu betapa berbahayanya _berita hoax di Indonesia_ yang _viral_ dan dampaknya yang mengerikan, sekarang saatnya kita bicara tentang *solusi*. Kita nggak bisa cuma diam dan pasrah, _gengs_. Ada banyak upaya kolektif yang sedang dilakukan, dan yang terpenting, *kita semua punya peran* dalam memerangi _tsunami hoax_ ini. Ini bukan cuma tugas pemerintah atau para ahli, tapi *tugas kita bersama* sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Pertama, ada *inisiatif pemerintah*. Pemerintah, melalui kementerian dan lembaga terkait, nggak tinggal diam dalam menghadapi _penyebaran hoax viral_. Salah satu upaya konkret adalah dengan pembentukan tim khusus untuk memantau dan memverifikasi informasi yang beredar di ruang digital. Mereka aktif melakukan patroli siber, mengidentifikasi akun-akun penyebar _hoax_, serta menindak tegas para pelakunya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, seperti UU ITE. Selain itu, pemerintah juga seringkali mengeluarkan *klarifikasi resmi* dan *edukasi publik* melalui berbagai platform, termasuk media sosial dan siaran pers, untuk meluruskan informasi yang salah. Program-program literasi digital juga gencar diselenggarakan, menargetkan berbagai lapisan masyarakat, dari pelajar hingga orang dewasa, untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan _mendeteksi hoax_. Ini penting banget, _guys_, karena *literasi digital* adalah benteng pertahanan paling awal kita.Kedua, _kampanye literasi media_ dari berbagai pihak. Nggak cuma pemerintah, banyak banget organisasi masyarakat sipil, komunitas pegiat literasi, akademisi, dan bahkan media massa itu sendiri yang aktif mengampanyekan pentingnya _literasi media_ dan _cek fakta_. Mereka mengadakan workshop, seminar, webinar, dan membuat konten-konten edukatif yang mudah dicerna tentang cara mengenali _berita hoax di Indonesia_. Ada banyak platform _cek fakta_ independen yang secara rutin memverifikasi klaim-klaim yang beredar dan mempublikasikan hasilnya. Ini membantu kita untuk punya referensi yang bisa diandalkan saat ragu dengan sebuah informasi. Kalian pasti pernah dengar kan, ada situs-situs atau akun media sosial yang didedikasikan khusus untuk _meluruskan hoax_? Nah, mereka ini pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa yang bekerja keras untuk menjaga kebenaran. Dukungan kita terhadap inisiatif semacam ini, misalnya dengan mengikuti akun-akun mereka atau membagikan konten edukatif yang mereka buat, itu sangat berarti lho!Ketiga, *kewaspadaan komunitas dan peran aktif individu*. Nah, ini nih yang paling penting: *peran kalian, _gengs_!* Melawan _hoax_ itu dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Jadilah _filter pertama_ bagi informasi yang kalian terima. Jangan langsung percaya, jangan langsung _share_. Ingakan selalu prinsip _“saring sebelum sharing”_. Jika kalian menemukan _hoax_, jangan ragu untuk melaporkannya ke platform media sosial yang bersangkutan atau ke lembaga berwenang. Banyak platform yang punya fitur _report_ untuk konten yang menyesatkan. Selain itu, jika ada teman atau keluarga yang tanpa sengaja menyebarkan _hoax_, dekati mereka dengan *ramah dan edukatif*, jelaskan mengapa informasi itu salah dan berikan mereka sumber yang benar. _Empati_ itu penting banget dalam memberikan edukasi, jangan langsung menghakimi atau menyudutkan ya. Karena niat mereka mungkin baik, tapi kurang pengetahuan. Setiap individu yang sadar dan kritis terhadap _berita hoax_ adalah _agen perubahan_ yang berharga. Kita bisa menciptakan efek domino positif dengan menyebarkan kesadaran ini ke lingkaran pertemanan dan keluarga kita. Bayangin kalau setiap orang Indonesia punya kesadaran tinggi untuk _mendeteksi hoax_, pasti _hoax viral_ akan sulit banget untuk hidup dan berkembang biak. Jadi, mari kita jadikan ini sebagai *budaya baru* dalam berinteraksi di dunia maya: _selalu cek, selalu verifikasi, dan selalu sebarkan kebenaran_. Ini adalah *investasi terbaik* untuk masa depan informasi yang lebih jernih dan masyarakat yang lebih cerdas.# Kesimpulan: Peranmu dalam Membangun Masa Depan Bebas HoaxSobat digital, kita sudah sampai di penghujung petualangan kita memahami dan memerangi _berita hoax di Indonesia_ yang seringkali _viral_ ini. Dari pembahasan panjang lebar tadi, satu hal yang jelas: *perjuangan melawan _hoax_ itu adalah perjuangan kita bersama*. Ini bukan cuma tanggung jawab pemerintah atau media, tapi *tanggung jawab setiap individu* yang berinteraksi di ruang digital. Kita sudah belajar *kenapa hoax bisa menyebar begitu cepat*—dari kemudahan berbagi di media sosial, rendahnya literasi digital, hingga bias emosional—dan kita juga sudah membekali diri dengan *tips jitu untuk _mendeteksi hoax_* agar tidak mudah tertipu. Kalian sekarang punya _arsenal lengkap_ untuk jadi detektif digital yang andal!Kita juga sudah melihat betapa *merusaknya dampak _hoax_*, mulai dari mengikis kepercayaan, memecah belah persatuan, hingga merugikan kesehatan dan demokrasi. Ini bukan main-main, _gengs_, ini adalah ancaman nyata. Tapi kabar baiknya, ada banyak _upaya kolektif_ yang sedang berjalan, dan kalian adalah *bagian penting dari solusi* itu. Setiap kali kalian _menyaring informasi sebelum sharing_, setiap kali kalian *memverifikasi fakta*, dan setiap kali kalian _mengedukasi orang lain_ dengan sopan tentang _hoax_, kalian sedang menabur benih kebenaran. Kalian sedang membangun benteng pertahanan melawan _disinformasi_. Jadi, jangan pernah lelah dan jangan pernah berhenti untuk menjadi _agen perubahan_. Jadilah pribadi yang *kritis*, *cerdas*, dan *bertanggung jawab* dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi. Masa depan informasi yang lebih bersih dan masyarakat yang lebih cerdas itu ada di tangan kita semua. Mari kita ciptakan ruang digital yang penuh dengan *fakta*, *kejujuran*, dan *saling percaya*. Ingatlah selalu, _berita hoax di Indonesia_ hanya bisa dikalahkan jika kita semua bersatu dan bergerak. Terima kasih sudah membaca sampai akhir, _gengs_! Mari kita sebarkan kebenaran dan hentikan _hoax viral_ sekarang juga!

| Read Also : Rahul Gandhi's Italian: A Surprising Skill

Lastest News

Related News

Rahul Gandhi's Italian: A Surprising Skill

Faj Lennon - Oct 23, 2025 42 Views
Related News

Derek Freitas Ribeiro: The Untold Story

Faj Lennon - Oct 30, 2025 39 Views
Related News

Small Business Asset Management: A Simple Guide

Faj Lennon - Nov 14, 2025 47 Views
Related News

2019 Ford Expedition Limited: A Comprehensive Guide

Faj Lennon - Nov 14, 2025 51 Views
Related News

Doodle Champion Island Games: Is 2-Player Mode Possible?

Faj Lennon - Oct 29, 2025 56 Views